earth

Sabtu, 17 Desember 2011

Detektif Sherlock Holmes

Bagi Anda yang mengaku sebagai penggemar sejati Sherlock Holmes, maka akan terasa kurang apabila belum pernah membaca 56 cerita pendek maupun 4 novel petualangannya. Sir Arthur Conan Doyle pertama kali memunculkan tokoh detektif fiksi ini dalam sebuah karyanya yang berjudul A Study in Scarlet yang dimuat dalam Beeton's Christmas Annual edisi 1887. Karena banyak pembaca yang menyukai cerita itu, Doyle kemudian menulis cerita-cerita pendek Holmes yang dimuat secara berkala pada Majalah Strand. Cerita-cerita pendek itulah yang akhirnya dibukukan menjadi satu dengan judul Petualangan Sherlock Holmes, Memoar Sherlock Holmes, Kembalinya Sherlock Holmes, Salam Terakhir Sherlock Holmes, dan Koleksi Kasus Sherlock Holmes. Semua novel dan kumpulan cerita pendeknya telah dialihbahasakan ke lebih dari 80 bahasa di dunia. Walaupun telah "kuno", tetapi kisah-kisah Holmes masih tetap mendapat ruang di hati para penggemarnya.

Berikut ini adalah bahasan novel dan kumpulan cerita pendek mengenai Sherlock Holmes edisi Indonesia dalam kurun waktu antara tahun 1992-2007. Harap maklum apabila ada beberapa bahasan yang mungkin masih kurang lengkap. Novel EBook ini berformat PRC so anda membutuhkan software untuk membacanya silakan download disini

Memoar Sherlock Holmes

"Kurasa, Watson, aku harus pergi," kata Holmes pada suatu pagi ketika kami sedang duduk menikmati sarapan. "Pergi! Ke mana?"* "Ke Dartmoor; ke King's Pyland." Aku tidak terkejut mendengarnya. Justru aku akan merasa heran kalau dia sampai tak terpengaruh oleh Jcasus yang luar biasa ini, yang telah menjadi topik pembicaraan hangat di seluruh Ing gris. Sepanjang hari sebelumnya, temanku berjalan mondar-mandir di ruangan kami dengan dagu tertekuk sampai ke dada dan kedua alis menyatu, sambil tak henti-hentinya mengisi dan mengisi lagi pipanya dengan tembakau hitam yang paling kuat. Telinganya benar-benar tuli terhadap semua pertanyaan atau komentar yang kuajukan. Semua koran edisi terbaru yang tiba cuma ditengoknya sejenak, lalu dilemparnya ke sudut ruangan. Tapi, walaupun dia diam seribu bahasa, aku tahu pasti apa yang sedang dipikirkannya. Saat ini, hanya ada satu kasus di masyarakat yang mampu menantang kemampuan analisisnya, yaitu lenyapnya secara aneh kuda pacuan favorit yang dijagokan dalam perlombaan memperebutkan Piala Wessex, dan pembunuhan tragis. Baca Selengkapnya Download Di Sini

Anjing Setan

Mr. Sherlock holmes, yang biasanya bangun sangat terlambat di pagi hari—kecuali pada saat-saat tertentu yang jarang terjadi ketika ia terjaga sepanjang malam—telah duduk di meja sarapan. Aku berdiri di karpet di depan perapian dan meraih tongkat milik tamu kami yang tertinggal semalam. Tongkat itu terbuat dari sepotong kayu yang bagus dan tebal, dengan bagian pangkal menggembung, jenis yang dikenal dengan istilah "pengacara Penang". Tepat di bagian bawah kepala tongkat terdapat pelat perak selebar hampir satu inci: "Untuk James Mortimer, M.R.C.S., dari teman-teman di C.C.H.," terukir di pelat perak itu, ditambah tahun "1884". Tongkat itu biasa dibawa oleh dokter keluarga di zaman dulu—kesannya bermartabat, kokoh, dan menenangkan. "Well, Watson, apa yang bisa kausimpulkan dari tongkat itu?" Holmes tengah duduk memunggungiku, dan aku tidak memberikan tanda-tanda apa pun mengenai' kesibukanku. "Dari mana kau tahu apa yang kulakukan? Aku yakin kau memiliki mata di belakang kepalamu." "Paling tidak, ada poci kopi perak yang digosok dengan baik di depanku," katanya. "Tapi, katakan, Watson, kesimpulan apa yang bisa kautarik dari ... Baca Selengkapnya Download Di Sini

Kembalinya sherlock Holmes

Waktu itu musim semi tahun 1894. Seluruh penduduk kota London gempar atas terbunuhnya se • orang bangsawan, the Honourable Ronald Adair, secara amat unik, sehingga sulit untuk dijelaskan. Hasil penyelidikan polisi tentang seluk-beluk pem » bunuhan ini telah banyak diketahui masyarakat, T namun masih banyak bal yang terselubung Kasus itu dianggap sudah cukup kuat untuk diajukan ke pengadilan sehingga tidaklah perlu untuk mengungkapkan semua fakta. Baru sekaranglah, yaitu setelah, hampir sepuluh tahun berlalu, aku diizinkan untuk melengkapi mata-mata rantai yang hi- -lang supaya kisahnya dapat terangkai secara utuh dan menarik. Kejahatan itu sendiri memang amat menarik, tetapi kelanjutannya jauh lebih menarik,    - ^•bahkan mampu mengguncangkan hidupku yang penuh petualangan ini. Sampai sekarang pun, setelah berlalu sekian lama, aku masih gemetar kalau memikirkan dan merasakan kembali kegembiraan, keheranan, dan juga rasa tidak percaya yang waktu itu memenuhi diriku. Aku ingin menyampaikan Baca Selengkapnya Download Di Sini


"Aku ingin berpikir—" kataku. "Seharusnya aku berbuat begitu juga," kata Sherlock Holmes, mengomentari dengan tidak sabar. Aku yakin aku adalah salah satu makhluk hidup yang paling tahan banting, tapi kuakui aku jengkel juga mendengar selaannya yang sinis tersebut. "Sungguh, Holmes," kataku pedas, "kau terkadang agak keterlaluan." Ia terlalu tenggelam dalam pikirannya sendiri untuk segera bereaksi terhadap omelanku. Ia menumpukan diri pada tangannya, sarapan di hadapannya tidak disentuh, dan menatap sehelai kertas yang baru saja dikeluarkannya dari dalam amplop. Laju ia mengambil amplopnya, mengacungkannya ke arah cahaya, dan dengan hati-hati mempelajari bagian luar dan tutupnya. "Ini tulisan Porlock' katanya sambil berpikir. "Aku hampir pasti kalau ini tulisan Porlock, walaupun baru dua kali melihatnya sebelum ini. Huruf Yunani e dengan lengkungan atasnya yang unik sangat khas. Tapi kalau ini tulisan Porlock, pasti masalahnya amat sangat penting." la berbicara lebih pada diri sendiri daripada padaku, tapi kejengkelanku sirna karena rasa penasaranku bangkit mendengarnya. "Siapa Porlock, kalau begitu?" tanyaku. "Porlock, Watson, adalah nom de plume, sekadar identitas. Tapi di belakangnya terdapat kepribadian yang berubah-ubah dan licin Dalam surat sebelumnya ia terang-terangan memberitahuku bahwa nama itu bukan nama... Baca Selangkapnya Download Di Sini

Koleksi Kasus Sherlock Holmes

"Kurasa sekarang tak jadi masalah lagi," komen-tar Sherlock Holmes ketika untuk kesepuluh ka-linya dalam waktu sekian tahun, aku meminta agar diizjnkan menuliskan k ah berikut ini. Betapa le-ganya aku akhirnya be hasi mendapatkan perse-tujuan sahabatku untuk menyajikan kasus yang menandakan puncak kariernya ini kepada publBc Aku dan Holmes sama-sama suka mandi ala Turki. Temanku yang pendiam menjadi lebih ra-mah dan lebih mudah diajak bicara, kalau dia sedan berada dalam kepulan asap di kamar pe ngering tubuh yang hening dan menyenangkan. Di lantai atas pusat mandi ala Turki di Northumberland Avenue, ada sudut yang agak terpisah. Di situ terdapat dua dipan yang berdampingan, tempat kami terbaring pada tanggal 3 September 1902, yang mengawali kisah ini. Kutanyakan kepadanya apakah ada sesuatu yang menarik perhatiannya Sebagai jawaban dia menyeruakkan tangannya yang panjang, kurus, dan gemetaran dan sehmut yang menutupi tubuhnya, lalu diambilnya sebuah amplop dari saku jas yang tergantung di sam-pingnya. "Ini bisa jadi cuma ulah orang dungu yang sok penting, atau justru merupakan masalah hidup-matinya seseorang," katanya sambil menyerahkan surat itu kepadaku. "Aku tak tahu lebih banyak dari apa yang tertulis di situ." Surat itu berasal dari. Klub Carlton dan ber-tanggalkan malam sebelumnya. Beginilah isinya: Baca Selengkapnya Download Di Sini

Empat Pemburu Harta

SHERLOCK HOLMES mengambil botol dari sudut rak di atas perapian, dan jarum suntik dari kotak maroko-nya yang rapi. Dengan jemarinya yang panjang, putih, dan gemetaran, ia mengatur letak jarum kecil itu, dan menggulung lengan kiri kemejanya. Sejenak pandangannya terpaku ke lengan dan pergelangannya yang langsing, yang dipenuhi bintik-bintik dan puluhan bekas jarum suntik. Akhirnya ia menusukkan jarum suntiknya, menekan pendorong kecilnya, dan merebahkan diri di kursi beludru berlengan sambil mendesah panjang penuh kepuasan. Tiga kali sehari selama berbulan-bulan aku menyaksikan kegiatannya ini, tapi aku tak bisa menerimanya. Sebaliknya, dari hari ke hari aku 1" Ahli bedah yang pertama memperkenalkan penggunaan larutan kokain melalui injeksi dengan jarum suntik-adalah seorang dokter berkebangsaan Amerika, Dr. William S. Halsted, pada tahun 1884 5 semakin jengkel melihatnya." Dan hati nuraniku berteriak-teriak menuntutku karena tidak memiliki keberanian untuk memprotes. Berulang-ulang aku bersumpah untuk mengutarakannya, tapi ketenangan dan ketidakacuhan sikap temanku membuat orang enggan memperdebatkan apa pun dengannya. Kekuatannya yang hebat, sikapnya yang tegas, dan pengalaman yang kudapat mengenai sifat-sifatnya yang luar biasa, Baca Selengkapnya Download Di Sini

Penelusuran Benang Merah

Pada tahun 1878 aku mendapatkan gelar dokter umum dari Universitas London, dan melanjutkan ke Netley untuk mengikuti pendidikan ahli bedah khusus Angkatan Darat. Setelah menyelesaikan pcndidikanku, aku dimasukkan dalam resimen Northumberland Fusiliers Kelima sebagai asisten ahli bedah. Resimen tersebut ditugaskan di India pada waktu itu, namun sebelum aku sempat bergabung dengan mereka, perang Afghanistan kedua meletus. Ketika mendarat di Bombay, aku mendapat kabar bahwa resimenku telah bergerak maju melewati perbatasan dan tengah berada jauh di dalam negara musuh. Aku menyusul bersama banyak perwira lain yang senasib de-nganku, dan berhasil tiba di Candahar dengan selamat Di sana kutemukan resimenku, dan se-ketika memulai tugas baruku. Perang Afghanistan kedua mendatangkan peng-hargaan dan promosi bagi banyak orang, tapi yang kuterima malah kesialan dan bencana. Aku dipindahkan ke resimen Berkshires dan berjuang bersama mereka dalam pertempuran yang fatal di Maiwand. Aku tertembak dalam pertempuran itu. Peluru Jezail mengenai bahuku dan menem-bus sampai ke tulang serta arteri. Hampir saja aku jatuh ke tangan Si para Nazi yang gemar membunuh, kalaii^ukan l^fdna jasa mantriku, Murray. Pemuda itoJS]>^attg^jengan berani raem-bawaku di atas punggtmg kuda hingga tiba dengan selamat di wilayah Inggris. Lelah karena penderitaan dan lemah akibat rasa sakit yang mendera, aku dibebastugaskan. Bersama sekereta api penuh para prajurit yang terluka, aku dikirim ke rumah sakit pangkalan di Peshawar. Di sini aku berusaha keras, dan berhasil berjalan mondar-mandir di bangsal— bahkan agak memaksa sedikit hingga ke beranda. Tapi musibah kembali menimpaku; Baca Selengkapnya Download Di Sini

Misteri Yang Tak Terpecahkan

Sherlock Holmes, di usianya yang hampir satu abad, menghabiskan masa pensiunnya dengan tenang di pelosok Sussex, di sebuah rumah peristirahatan berikut peternakan lebahnya. Sherlock menghindar dari hiruk pikuk kota, tetapi ketenarannya tak bisa disembunyikan, orang-orang masih saja berusaha menghubunginya untuk memecahkan persoalan yang mereka alami.

Dua buah kasus lama pun mengusik ingatan Sherlock, pertama tentang pencarian seorang anak lelaki terhadap ayahnya yang hilang, kedua tentang misteri seorang istri yang bertingkah laku aneh. Tak disangka terjadilah kasus ketiga, pembunuhan di peternakan lebahnya. Sherlock kali ini harus berhadapan dengan misteri yang menyelubungi kehidupannya sendiri, juga tentang rahasia cinta sejatinya.
"Kisah tentang Sherlock Holmes yang begitu indah... Inilah novel yang sesungguhnya."-The Washington Post "Pengamatan yang bijak dan menyentuh terhadap keadaan manusia."-Los Angeles Times Books Review "Cukup luar biasa... Pahlawan kita -pahlawan abadi kita- tak pernah seheroik atau pun semanusiawi ini."-The Village Voice "Menawan... Cullin seorang teoritisi sifat manusia yang sungguh hebat."-The New York Time Book Review "Novel baru yang brilian... Cullin membuat Holmes lebih manusiawi dan menjadikannya karakter yang jauh lebih universal dibandingkan sebelumnya." Baca Selengkapnya Download Di Sini

Petualangan Sherlock Holmes

Bagi Sherlock Holmes, dia adalah wanita yang istimewa. Dia tak pernah menyebut wanita itu dengan istilah lain. Di matanya wanita itulah yang paling hebat di antara seluruh kaumnya. Ini tidak berarti bahwa Holmes mencintai Irene Adler. Yang namanya perasaan, apalagi yang satu itu, tak pernah ada dalam pikirannya yang serba kaku, serba tepat, tapi yang untungnya selalu stabil. Menurutku, dia bagaikan mesin pemikir dan pengamat terbaik yang pernah ada di bumi rti tapi bila berhubungan dengan masalah asmara, dia selalu serba salah. Dia tak pernah menyinggung soal asmara tanpa nada mengejek dan sinis. Asmara hanya baik untuk diamati—yang sering bisa menunjukkan motif dan tindakan seorang pria. Tapi bagi dirinya sendiri, hal-hal begitu malah akan mengacaukan •seluruh pemikirannya. Pasir yang terdapat pada suatu instrumen yang sensitif, atau retakan pada alat pembesarnya yang berkekuatan besar, baginya masih tak terlalu mengganggu dibandingkan dengan perasaan yang meluap-luap. Anehnya, ada satu wanita yang tak pernah dilupakannya, yaitu almarhumah Irene Adler. Akhir-akhir ini aku jarang bertemu dengan Holmes. Pernikahanku telah memisahkan kami. Kebahagiaan yang kualami, dan kesibukan-kesibukan rumah tangga yang harus kulakukan sebagai kepala keluarga, telah menyita segenap perhatianku; sedangkan Holmes, yang jiwa Bo-hemia-nya tidak menyukai bentuk masyarakat apa pun, tetap tinggal di rumah kontrakan kami di Baker Street. Dia terbenam dalam buku-buku tuanya, dan dari minggu ke minggu'bergurnul di antar* kecanduannya pada kokain dan ambisinya, di antara rasa kantuk yang diakibatkan oleh obat bius itu dan kekuatan alamiahnya yang luar biasa. Dia masih saja tertarik mempelajari masalah kriminal seperti sebelumnya, dan menunjukkan segenap kecakapan dan kelihaian pengamatannya bila sedang mengumpulkan bukti-bukli-un-tuk menyingkap sebuah misteri yang telah dianggap tak ada harapan oleh polisi. Sekali-sekali pernah juga aku mendengar tentang kegiatannya: perjalanannya ke Odessa dalam kasus pembunuhan Trepoff, keberhasilannya mengungkap misteri tragedi Atkinson bersaudara, dan yang terakhir, misinya yang gemilang bagi keluarga-Kerajaan Belanda. Baca Selengkapnya Download Di Sini

Misteri Kematian Bintang Sirkus

Pasangan Tracy Mack dan Michael Citrin adalah editor dan asisten pengacara yangsangat memuja Sherlock Holmes, memilih menghidupkan kembali sang detektif di abad 21 dengan petualangan baru. Perbedaan yang terlihat jelas antara karya orisinil Sherlock Holmes dan pasangan suami istri ini adalah pada bagian di mana Dr.Watson yang biasanya membantu detektif memecahkan kasus digeser oleh Laskar Jalanan Baker Street (Baker Street Irregulars) yang terlihat lebih dominan, sekaligus mereka sebagai tokoh sentral yang membantu pemecahan kasus. Laskar Jalanan Baker Street adalah ‘mata’ dan ‘telinga’ bagi sang detektif.

Cerita dibuka oleh permainan sirkus Walendra bersaudara. Saat sedang melakukan aksinya diatas tali, permainan demi permain menyedot jutaan penonton dengan tepuk tangan dan mata yang takjub. Permainan dengan atraksi membuat menara manusia di atas tali, lalu tali terputus dan ketiga bersaudara tersebut tewas jatuh berdebam, dengan darah yang mengucur disaksikan jutaan penonton. Pada saat terjadi peristiwa di tempat lain yaitu istana Buckhingham Inggris, buku The Stuart Chronicle telah dicuri. Sherlock holmes dihadapkan dua kasus yang membelit, saling berhubungankah antara dua kasus tersebut?

Wiggins pemimpin Laskar Jalanan Baker Street dapat menangkap sedang ada terjadinya kasus yang ditangani oleh detektif. Di sinilah cerita Laskar Jalanan Baker Street mulai berpetualang. Ozzie baru saja bergabung dengan Wiggins, ketika ia dipasrahkan oleh Ibunya untuk mendapatkan kehidupan lebih baik, namun oleh sang paman Ozzie disia-siakan hidupnya. Sebagai penduplikat dokumen, ia mampu menulis dengan baik, dengan tangan kasar dan mengapal karena seringnya bekerja menyalin, tanpa bayaran sepeser pun. Baca Selengkapnya Download Di Sini





Komentar